Memelihara/memupuk interaksi antara biota dengan lingkungannya
dalam suatu system untuk dipertahankan keberadaannya
PROFIL :
BIOTA (Bina Ekosistem Lestari) didirikan pada tahun 2007, merupakan lembaga yang peduli terhadap lingkungan pesisir dan pengembangan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemajuan dalam memanfaatkan sumber daya pesisir. Pendirian lembaga ini dilakuan karena munculnya permasalahan rusaknya lingkungan pesisir akibat dari dampak abrasi pantai yang terjadi sejak tahun 1986 di wilayah Kecamatan Tugu Bagian Barat Kota Semarang serta punahnya ekosistem mangrove, yang mengancan perekonomian masyarakat khusus petani tambak dan para nelayan.
BIOTA (Bina Ekosistem Lestari) merupakan :
1. Lembaga non profit yang berlokasi di Kota Semarang yang selama ini telah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan secara langsung mengenai pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan pesisir.
2. Lembaga yang memiliki program pengembangan budidaya mangrove untuk mendukung upaya pelestarian dan perlindungan daerah pesisir, dan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove untuk menjamin kelestarian pesisir, mewujudkan perikanan berkelanjutan, perlindungan pesisir, wisata bahari dan kegiatan ekonomi lainnya.
3. Sebagai media pengembangan budidaya mangrove yang telah mendapatkan/memperoleh respon positif dari berbagai pihak sebagai tempat belajar, pelatihan, riset/penelitian, kunjungan lapangan oleh berbagai pihak.
VISI
Melestarikan lingkungan pesisir berkelanjutan
MISI
- Mendampingi dan mengajak masyarakat dalam melestarikan lingkungan pesisir.
- Meningkatkan kemajuan dalam memanfaatkan sumber daya pesisir,
AKTIFITAS BIOTA (BINA EKOSISTEM LESTARI)
Untuk mencapai tujuan lembaga, maka usaha yang dilakukan oleh BIOTA (Bina Ekoistem Lestari) adalah :
- Merencanakan, mengkoordinasikan, melakukan kegiatan perbaikan lingkungan pesisir
- Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melestarikan lingkungan pesisir.
- Mempertahankan dan memperbaiki kwalitas lingkungan dan sumber daya pesisir .
- Mewujudkan masyarakat pesisir GEMAH RIPAH LOH JINAWI.
BIOTA (BINA EKOSISTEM LESTARI) mempunyak 3 porgram :
1. Program Rehabilitasi
a. Merencanakan lokasi untuk kegiatan rehabiltasi ekosistem mangrove
b. Menyusun skala prioritas kegiatan rehabiltasi ekosistem mangrove
c. Pembibitan dan penanaman mangrove
d. Mengadakan kegiatan penanaman mangrove berbagai spesies secara berkala
e. Mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang budidaya mangrove
f. Bekerja sama dengan stakeholder di bidang rehabilitasi ekosistem mangrove
2. Progam Pengembangan Budidaya Perikanan
a. Budidaya Pengemukan Kepiting
b. Budidaya Ikan Nila
c. Budidaya Udang Windu
d. Budidaya Bandeng
e. Rehabilitasi kerusakan tambak
f. Memperbaiki daya dukung lahan budidaya
g. Mengembangkan budidaya alternative
h. Bekerja sama dengan stakeholder dibidang pengembangan budidaya perikanan.
3. Program Pengolahan & Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir
a. Pengolahan hasil budidaya tanaman mangrove. (pembuatan Bolu Mangrove, Klepon dan Puding mangrove)
b. Pengolahan hasil budidaya perikanan (Pembuatan Krupuk udang)
c. Pemasaran hasil perikanan
d. Pemasaran Pembibitan Mangrove
e. Bekerja sama dengan stakeholder dalam pengolahan dan pemasaran di bidang budidaya mangrove dan perikanan.
BIOTA (Bina Ekosistem Lestari), mempunyai 2 (dua) Divisi :
- Divisi Konservasi telah difokuskan :
a. Untuk perlindungan wilayah pesisir dengan mengadakan rehabilitasi ekosistem mangrove di daerah Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang yang terkena dampak abrasi dalam menyelamatkan ekosistem mangrove yang hampir punah karena abrasi pantai dan pencemaran wilayah pesisir.
b. Melakukan upaya konservai dan pembibitan beberapa spesies mangrove untuk mendukung upaya pelestarian dan perlindungan daerah pesisir.
c. Membangun sebuah kerjasama dengan lembaga lain dalam mengadakan konservasi lahan pesisir dan tambak dengan harapan dapat memulihkan tambak yang terkena dampak abrasi.
- Divisi Pendidikan dan Pelatihan, divisi mempunyai 3 tiga program
a. Pendidikan lingkungan hidup, dilakukan sejah tahun 2007.
b. Pelatihan pengolahan dan pemanfaatan sumber daya pesisir dilakukan sejak tahun 2008 telah mendapat/.memperoleh respon positif dari berbagai pihak tentang pengelohan dan pemanfaatan buah mangrove menjadi Klepon, Bolu Mangrove dan Puding serta pengolahan krupuk udang.
c. Mengidentifikasi permasalahan yang bisa digunakan sebagai bahan untuk pembelajaran terhadap lingkungan hidup yang didasarkan pada kondisi wilayah Mangunharjo Tugu Kota Semarang dan sekitarnya yang terkena dampak dari abrasi pantai dan mengancam perekonomian masyarakat petani tambak dan nelayan.
0 komentar:
Posting Komentar