Pages

Sabtu, 26 Februari 2011

0 BOLU MANGROVE DARI PESISIR MANGUNHARJO

Pameran Dies Natalis UNDIP Tahun 2010
Pameran Di Halaman Balai Kota Semarang
Mangrove atau dikenal dengan sebutkan bakau adalah tumbuhan pantai tropis yang mampu menyesuaikan diri dan tumbuhanergenang di air pasang surut.
Fungsi tanaman mangrove  selain untuk penangkal gelombang dan tempat pemijahan biota air,  bisa juga dimanfaatkan untuk pembuatan bolu mangrrove,  puding dan klepon mangrove bahan yang menghasilkan kualitas baik adalah jenis avicennia marina (api-api)   .

Produksi bolu mangrove yang berjalan sejak tahun 2008 itu, dikerjakan oleh Kelompok Pengolah Hasil Tambak dan Laut ikan  "Karya Mina Mandirii" yang di ketuai oleh Ibu Nur ChayatI.
Bolu mangrove yang dibuat oleh ibu-ibu sekarang kebanjiran order, terlebih ada undangan bazar, seminar dan pelatihan di kampus ,instansi pemerintah dan pihak swasta.

Bolu mangrove juga di pasarkan di kawasan  Simpang Lima Semarang oleh Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan Mangunharjo sekaligus memperkenalkan tanaman mangrove kepada masyarakat Kota Semarang.
Pameran di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah

DIPUBLIKASIKAN OLEH DIREKTUR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sabtu, 19 Februari 2011

0 SEKILAS INFO STRATEGI MITIGASI DAN ADAPTASI DALAM MENGHADAPI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM


























MITIGASI
    Mitigasi dari perubahan iklim melalui upaya pengurangan efek gas rumah kaca.
ADAPTASI
    Adaptasi dari perubahan iklim melalui penyesuian untuk meningkatkan kelangsung hidup, aktifitas sosial dan ekonomi, mengurangi kerawanan terhadap perubahan iklim.


PENGURANGAN GAS CO2

DAPAT MELALUI :
1. Menanam pohon atau rebioisasi dan melestarikan hutan.
2. Penanaman vegetasi pantai seperti : mangrove dan cemara laut dan  lain-lain.
3. Penghematan penggunaan air dan listrik.
4. Mencari energi alternatif yang ramah lingkungan
5. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi
6. Melakukan pengelolaan limbah/sampah
7. Mengurangi penggunaan tas plastik

PENANAMAN VEGETASI PANTAI

DIPUBLIKASIKAN OLEH KETUA BIOTA foundation

0 Beginilah Cara Ibu-Ibu Menanam Mangrove Demi Peningkatan Kesejahteraan Keluarganya.

                                                 

BIOTA Foundation :  Dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat  dalam melstarikan lingkungan,  maka kami mengajak  ibu-ibu untuk mengikuti  kegiatan rehabiltasi ekosistem mangrove dan pembibitan mangrove.  ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan sehingga ibu-ibu juga mengerti apa fungsi dan manfaat ekologi hutan mangrove.   


TARGET KEGIATAN
1, Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat (khususnya Ibu- ibu)
2. Meningkatkan pendapatan tambahan  para ibu-ibu  dalam kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove.
3. Terciptanya suatu kegiatan yang bisa mendukung upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan daerah pesisir pantai.
DIPUBLIKASIKAN OLEH DIREKTUR KONSERVASI



Kamis, 17 Februari 2011

0 DISKUSI TENTANG FUNGSI DAN MANFAAT EKOLOGI HUTAN MANGROVE

Hari Rabu, Tanggal 16 Pebruari 2011
BIOTA Foundation, menyelenggarakan diskusi dengan para Mahasiswa Undip  yang lagi melaksanakan KKN Tahun 2011 di Kelurahan Mangunharjo Tugu Kota Semarang , diskusi dilaksanakan di bawah hutan cemara laut di pesisir pantai Mangunharjo. Naras Sumber Direktur Konservasi BIOTA (Sururi) dan Ketua BIOTA (Abdul Aziz)

POKOK PEMBAHASAN DALAM DISKUSI

Ekosistem hutan mangrove adalah salah satu ekosistem pesisir yang komponen tumbuhnya berupa hutan mangrove beserta fauna dan habitatnya yang khas.
Organisme yang bisa ditemui mulai dari berbagai jenis ikan, udang, kerang, hingga berbagai jenis burung dan juga reptilia seperti ular dan biawak
Hutan mangrove adalah salah satu tipe hutan dengan jenis tumbuhan tertentu yang tumbuh dan berkembang terutama pada tanah lumpur aluvial di sepanjang pantai atau muara sungai yang berada di dalam jangkauan pasang surut air laut.
Jalur Hijau Hutan Mangrove adalah jalur hutan mangrove yang ditetapkan sebagai jalur hijau di daerah pantai dan di tepi sungai, dengan lebar tertentu yang diukur dari garis pantai dan tepi sungai yang berfungsi lindung.
Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan yang berkelanjutan
Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan.
Adaptasi Terhadap Tanah yang Kurang Stabil dan Adanya Pasang-Surut
 Mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan horizontal yang lebar. Di samping untuk memperkokoh pohon, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur hara dan menahan sedimen.
Aspek Fisika
ú Adanya mekanisme hubungan antar komponen dalam ekosistem mangrove dan hubungan antar komponen dengan ekosistem lain (ekosistem estuaria, lamun dan karang)
ú  Pelindung pantai yang sangat baik dari arus dan ombak, sehingga  mampu mencegah terjadinya erosi /abrasi pantai.
ú  Mampu meredam pengaruh gelombang dan angin dari laut, serta berfungsi sebagai sediment trap (penjebak sedimen / lumpur).
Aspek Fisika
ú  Adanya mekanisme hubungan antar komponen dalam ekosistem mangrove dan hubungan antar komponen dengan ekosistem lain (ekosistem estuaria, lamun dan karang)
ú  Pelindung pantai yang sangat baik dari arus dan ombak, sehingga  mampu mencegah terjadinya erosi /abrasi pantai.
ú  Mampu meredam pengaruh gelombang dan angin dari laut, serta berfungsi sebagai sediment trap (penjebak sedimen / lumpur).
Aspek Biologi
ú  Daerah pemijahan (spawning ground) bagi banyak organisme perairan
ú  Daerah asuhan (nursery ground) bagi banyak organisme perairan
ú  Habitat yang baik bagi banyak organisme.

Nah diskusi sudah selesai dilanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta diskusi  tentang fungsi dan manfaat ekologi hutan mangrove sudah dijawab dengan  jelas oleh naras sumber dilanjutkan kegiatan penanaman bibit mangrove.

SELAMAT BELAJAR, SEMOGA APA YANG KAMI SAMPAIKAN DAPAT BERMANFAAT

0 Pelatihan Pengolahan Panganan Dari Buah Mangrove Di Suradadi Demak

Hari Kamis, Tanggal  17 Pebruari 2011

Direktur Konservasi BIOTA Foundation Bapak Sururi sebagai pembicara Dalam rangka kegiatan TIM I KKN PPM UNDIP Tahun 2011 di Desa Suradadi Sayung Demak, dengan acara "ENTREPREURSHIP  DAY" dengan tema "Mangrove Lestari, Tambak Berisi"  pada kegiatan tersebut hadir pula Dinas Perikanan Kabupaten Demak, Kepala Desa Suradadi beserta staf, tokoh masyarakat, tamu undangan. kelompok tani mangrove dan ibu wanita tani Desa Suradadi. serta Dosen Pembimbing Lapangan. 

BAHAN DARI BUAH API-API
Setelah penyampaian makalah tentang mangrove  lestari dan tambak berisi dilanjutkan praktek pengolahan panganan dari buah mangrove yang di Pimpin oleh Ibu Nur Chayati  (Sekretaris BIOTA Foundation).
Dengan bahan yang dibutuhkan 300 gr buah api-api, 200 gr gula pasir, 150 gr tepung terigu, 200 gr mentega, 7 butir telur, 1/2 st vanili dan 1/2 sp.

Nah sekarang perlengkapan yang dibutuhkan Mixer, blender, baskom plastik, sendok plastik pipih , loyang, oven dan kompor.


TAMPAK IBU-IBU SANGAT ANTUSIAS


Setelah bahan-bahan dan perlengkapan sudah komplit baru dimulai  praktek membuat bolu mangrove secara bersama-sama dengan ibu-ibu setelah melalui proses .......................jadilah BOLU MANGROVE.
Hasil praktek pembuatan Bolu Mangrove di cicipi bersama-sama oleh ibu-ibu dan para undangan katanya BILANG  ENAAAAAAK TENAN.................




SELAMAT MENCOBA. SEMOGA BERHASIL

DIPUBLIKASIKAN OLEH SEKRETARIS BIOTA FOUNDATION

Rabu, 16 Februari 2011

0 PENANAMAN CEMARA LAUT DAN KETAPANG DI PANTAI MANGUNHARJO

BIBIT CEMARA LAUT DAN KETAPANG

BIOTA, bersama masyarakat  melakukan kegiatan penanaman cemara laut dan ketapang  sebanyak 350 Bibit (Cemara laut 150 bibit dan ketapang 200) bantuan Dinas Pertanian Kota Semarang, Dalam  Program Kegiatan : Pengelolaan & Rehabiltasi Hutan Mangrove, Trumbu Karang, Padang Lamun dan Teluk,  Tahun Anggaran 2010. penanaman di lakukan sepanjang di bibir pantai  Mangunharjo s/d Pantai Mangkang Tugu Kota Semarang,



PENGANGKUTAN BIBIT DENGAN PERAHU













PENANAMAN DI BIBIR PANTAI MANGKANG

PENANAMAN CEMARA DI SABUK PANTAI

 
Penanaman Cemara Laut dan Ketapang, dilakukan dengan harapan dapat memulihkan kembali bibir pantai yang rusak akibat gerusan abrasi pantai yang terjadi di Mangunharjo dan sekitarnya.   

DIPUBLIKASIKAN OLEH KETUA BIOTA FOUNDATION





Selasa, 15 Februari 2011

0 PENDAMPINGAN PENANAMAN MANGROVE UNDIP

PENJELASAN PENANAMAN
BIOTA FOUNDATION, mendampingi penanaman mangrove  Mahasiswa  UNDIP   yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Lingkungan (FMPL) se Kecamatan Tugu Kota Semarang  Tahun 2011, selama 2 (dua)  hari  mulai tanggal 15 s/d 16 Pebruari 2011 terdiri dari berbagai fakultas sebayak 70 orang yang di motori oleh  HENDRA PRATAMA WIJAYA  (Ketua) ANGELIA HAPSARI  (Sekretaris) hadir juga dosen pembimbing lapangan  Dra. ANA IRHANDAYANINGSIH, Msi dan masyarakat pesisir 10 orang, dengan agenda kegiatan  diskusi tentang rehabilitasi ekosistem mangrove dan penanaman mangrove sebanyak 6.000 batang di Mangunharjo.

FOTO BERSAMA SEBELUM MENANAM
Selanjutnya agar mahasiswa tidak salah dalam  melakukan penanaman, maka dilakukan penjelasan  tentang penanaman oleh Bapak Sururi  (Direkstur Konservasi BIOTA) dan Ketua Bapak  Abdul Aziz  sekaligus sebagai pendamping lapangan  pra penanaman, penanaman dan pasca penanaman 

Kegiatan ini didukunng oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation dengan memberikan bantuan bibit mangrove sebanyak 6.000 batang  guna mendukung program penghijuan kawasan pesisir di Mangunharjo yang rusak akibat abrasi pantai.


PENANAMAN MANGROVE

PENYELESAIAN PENANAMAN


SEMARANG, 15 PEBRUARI 2011
DIPUBLIKASIKAN OLEH BIDANG KONSERVASI.

0 BUTUH BIBIT MANGROVE, BIOTA PUNYA READY STOCK RIBUAN

BIOTA, menjual berbagai produk  mangrove  :

1.  BIBIT RHIZOPHORA SPP (BAKAU).
2.  BIBIT AVICENNIA (API-API)
3.  AJIR/BAMBU  UKURAN 1,5 CM X 100 CM

SPESISIFIKASI  :
1,  Rhizophora SP (Bakau)  bibit berumur 2-4 bulan   bibit minimal terdiri dari dua pasang daun (empat buah daun) dan ketinggian antara 70-80 cm. 
2.  Bibit avicennia, bibit berumur 3-4 bulan, ketinggian antara  25 - 30 cm.
3. Ajir, terbuat dari bambu berukuran 1,5 cm x 100 Cm,   4,  Pemesanan minimal 5.000  bibit. 

BIBIT READY STOCK.
HARGA  PRODUK  :  
1. Bibit Rhizophora (Bakau)   Rp    750,-/btg
a,  Ajir/bambu                        Rp    150,-
b.  Biaya angkut 1 s/d 25 km  Rp    100,-
     Harga Bibit  per/ Batang    Rp  1,000,-     

2. Avicennia  (Api-Api)          Rp    800,- /btg
a. Ajir/bambu                         Rp    150,-
b. Biaya angkut 1 s/d 25 km   Rp    100,-
    Harga bibit per/ batang       Rp  1.050.- 
PEMBAYARAN :
Pembayaran dilakukan satu minggu sebelum pengiriman, minimal 70 %  dari total biaya dan bisa dilakukan melalui :
1. Transfer BANK
     a. BCA KSP SILIWANGI  
         No. Rekening :  2465362985
         An. ABDUL AZIZ.
     b. JATENG  CAPEM IAIN WALISONGO 
         SEMARANG
         No. Rek :  2.056.00871-6  
         An. ABDUL AZIZ

2.  Langsung (Tunai/Cash)
     Kantor BIOTA FOUNDATION  
     Jl. Laut Mangunharjo RT 03/I  Tugu 
     Kota Semarang  
     P. AZIZ      (081904433174)   
     P.SURURI  (085640488162)
     Email  :  biota.lestari@yahoo.com
     Blog   :  biotaekosistem.blogspot

Sabtu, 12 Februari 2011

0 SUARA MERDEKA CETAK - Olah Buah Mangrove Jadi Keripik dan Dodol

SUARA MERDEKA,SEMARANG METRO,SABTU,12 FEBRUARI 2011

MANGROVE atau bakau yang biasa dijumpai di daerah pesisir tidak hanya bermanfaat sebagai penahan abrasi air laut. Ternyata buah yang berbentuk bulat dengan ukuran sebesar penthol  korek dan bagian ujung (belakang) agak memanjang ini, juga bisa diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman alternatif.

Memang buahnya tak bisa dimakan langsung, karena harus melalui proses pengelolahan. Pengolahan relatif mudah dilakukan. Buah yang memiliki warna kulit hijau ini setelah diolah bisa dijadikan panganan dodol dan kue. Menurut Nur Chayati (44), warga Kampung Ngebruk, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu Kota Semarang, buah itu bisa dibuat keripi

Jumat, 11 Februari 2011

2 UJI COBA BUDIDAYA PENGEMUKAN KEPITING BAKAU



Pada hari Senin, Tanggal  31 Januari 2011

LATAR BELAKANG.



Berkembangannya pangsa pasar kepiting bakau (scylla serrata) baik di dalam maupun diluar negeri adalah suatu tantangan untuk meningkatkan  hasil produksi secara berkesinangungan dengan mengandalkan produksi semata dari alam/tangkapan jelas sepenuhnya dapat diharapkan kesinanbungan produksinya, untuk itu perlu adanya usaha budidaya bagi jenis kepiting bakau yang mempunyai nilai ekonomis.
Usaha budidaya kepiting bakau harus didukung oleh tersedianya  lahan yang bebas polusi, benih dan kemanpuan penelolaan secara teknis maupun   manajemen. Lahan pemeliharaan dapat menggunakan tambak tradisional sebagai dipakai untuk memelihara udang dan bandeng.
JENIS KEPITING 
Kepiting yang dipelihara pada budidaya ini pengemukan ini adalah ukurari kegiatan an berukuran export dengan berat rata-rata per kg berisi 3 ekor, dari jenis kelamin jantan maupun betina yang masih kropos, jangka waktu pengemukan berkisar 25-30 hari, kepiting sudah menjadi gemuk dan berisi bila pemeliharaan secara baik. Untuk menghindari mortalitas akibat perkelahiandan antar jantan dan betina, sistem pemeliharaannya dilakukan mono sex dan hasil yang di peroleh dari kegiatan budidaya pengemukan kepiting tersebut cukup bagus.

Agar usaha budidaya pengemukan kepiting bakau tersebut bisa lestari dan berkembang dengan baik  harus melalui tahapan  antara lain pengadaan bibit, pemberian pakan dan cara pengemasannya dan pemasarannya.
Prpgram Pengembangan budidaya perikanan yang dilakukan oleh  BIOTA Foundation untuk dalam rangka untuk mendukung suksesnya perikanan yang berkelanjutan  dan menciptakan serta meningkatkan tarap hidup masyarakat pesisir dan terwujudnya masyarakat yang sejahtera, maju, mandiri dan kompetitif dalam suasana kehidupan yang kondusif.

INI HANYA INFO SEKILAS,  BAGI YANG IBERMINAT BUDI DAYA  BISA  KONTAK KAMI DAN KALAU USAHA INI DITEKUNI SECARA SUNGGUH KEBERHASILAN AKAN MENUNGGU KITA.

Semarang, 3 Pebruari 2011
KETUA BIOTA FOUNDATION




0 PENDAMPINGAN PENANAMAN MANGROVE SMA SEMESTA

Pada hari Sabtu, Tanggal 22 Januari 2011.
BIOTA Foundation telah mendampingi siswa-siswi SMA Semesta Semarang  dengan menanaman 4.500 Bibit Mangrove,  sebelum diadakan kegiatan penanaman terlebih dahulu diadakan pelatihan tentang manfaat menanam mangrove, yang di pimpin oleh Sururi (Direktur Konservasi). 

Target kegiatan  1, memperkenalkan pentingnya tanaman mangrove kepada siswa-siswi SMA Semesta Semarang, 2. Terciptanya kegiatanyang bisa mendukung upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan daerah pesisir pantai Mangunharjo.

Kegiatan penanaman ini diikuti oleh 150 orang siswa, yang di dampingi langsung oleh Kepala Sekolah SMA Semesta, dan masyarakat pesisir sebanyak 10 orang,  lokasi penanaman mangrove berada dibelakang sabuk pantai Kelurahan Mangunharjo yang jaraknya dari TPI sekitar 2 km sehingga para siswa-siswi harus jalan kaki menuju ke lokasi penanaman.  Wah.,...... sehat tenannnnnnnnn

Pengiriman bibit Mangrove dilakukan dengan menggunakan sarana transportasi perahu yang di komandoni Bapak Muhyasir (Nelayan) 


Para siswa sambil menanaman di jelaskan pula  tentang fungsi Tanaman Mangrove  : 
Keterkaitan dengan potensi hutan mangrove  ada beberapa fungsi dan manfaat  baik yang langsung maupun tidak langsung yang dapat di rasakan  oleh manusia  dan lingkungannya antara lain :  fungsi 1, fungsi fisik kawasan mangrove 2, fungsi kimia kawasan mangrove, 3, fungsi biologi kawasan mangrove dan 4, fungsi ekonomis.

begitu di jelaskan banyak pertanyaan yang diajukan oleh siswa - siswa SMA Semesta Semarang, yang di tujukan kepada   :

1.  ABDUL AZIZ  (Ketua BIOTA Foundation)
2,  SURURI (Direktur Konservasi)
3.  IBU BUR CHAYATI  (Sekretaris BIOTA Foundation)

KEGIATAN PENANAMAN DI SELESAIKAN TEPAT PADA  JAM 13.00 WIB,  
SELAMAT JALAN PARA SISWA - SISWA  SMA  SEMESTA SEMARANG,  SEMOGA APA YANG DI TANAM TURUT SERTA IKUT MENYELAMATKAN BUMI DARI PEMANASAN GLOBAL ......
                                      
SEMARANG,  25 JANUARI 2011
 BIOTA (BINA EKOSISTEM LESTARI) FOUNDATION



Kamis, 10 Februari 2011

3 PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR BUAH MANGROVE

Pada Tanggal 16 Januari 2011 bertempat di Markas, BIOTA Foundation   Jl. Laut Mangunharjo Tugu Kota Semarang telah mengadakan pelatihan tentang pengenalan dan pemanfaatan hutan mangrove serta pengelolaan makananan berbahan dasar buah mangrove, kegiatan ini dilakukan sebagai program pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya pesisir.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dengan IPPHTI (Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu) Kabupaten Brebes, Kelompok Tani Bumi Lestari dan didukung oleh  Bakti Lingkungan Djarum Foundation.

Ketua BIOTA Foundation  ABDUL AZIZ, menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka studi banding  dari Kabupaten Brebes yang di komandani Bapak Mashadi dengan membawa 23 orang, dari  Desa KALIWLINGI 9 (sembilan) orang, Desa RANDUSANGA KULON 6 (enam) Orang, Desa PAGEJUGAN 4 (empat) Orang, didampingi oleh PPL Dinas Perikanan dan Dinas Kelautan Kabupaten Brebes.  IIWC  15  orang (Korea, Jerman & Belgia), Wanita Tani Mangunharjo 6 (orang), total peserta 50 (Lima puluh orang)  pelatihan pengolahan makanan berbuah dasar mangrove di pimpinan IBU NUR CHAYATI (Sekretaris BIOTA Foundation).

 Pelatihan di bantu oleh Bapak SURURI  (Direktur Konservasi BIOTA Foundation) telah mempersiapkan buah AVICENIA (API-API) untuk bahan dasar pembuatan BOLU MANGROVE, PUDING MANGROVE DAN KLEPON MANGROVE,  setelah dijelaskan secara rinci  seperti dalam buku resep panganan dari tumbuhan mangrove,  para peserta mengadakan praktek secara langsung pembuatan kue dari mangrove tersebut, setelah setelah hasil pembuatan kue mangrove di makan bersama dan di bawa pulang sebagai oleh-oleh.

Pelatihan dilaksanakan dengan sukses dan tutup pada jam 15.30 WIB, sebelumnya para peserta  memberikan kesan dan pesan tentang pelatihan yang baru saja dilakukan, sebagai kenang-kenangan peserta diberikan oleh-oleh antara LAIN  1. Buku resep panganan dari tumbuhan mangrove, 2. Sertifikat pelatihan  3.   Kue mangrove  dan puding mangrove, dengan harapan dapat di kembangkan di kabupaten Brebes, SELAMAT MENCOBA SEMOGA SUKSES SELALU, SELAMAT BERJUANG  UNTUK SELAMATKAN MANGROVE.